Wisata Bendungan (Waduk) Gerak Waru Turi Gampengrejo Kab. Kediri


ANDA suka wisata ?
ada wisata murah meriah di kawasan gampengrejo, kab kediri, tepatnya di jalan raya kediri-kertosono. namanya waduk gerak waru turi. Jalan masuk ke waduk di tandai oleh monumen traktor warna kuning. Dahulu jalan ini juga menjadi jalan tembusan alternatif bila menuju ke Nganjuk, jauh lebih bersahabat daripada melewati jembatan mrican.
Waduk gerak waru turi kini semakin ramai di kunjungi orang atau masyarakat sekitar bahkan masyarakat luar kota kediri pun berkunjung ke waduk waru turi baik anak kecil cukup umur maupun orang bau tanah  karena letaknya yang strategis bersahabat dengan sungai brantas dan tempat wisatanya yang hijau dan sejuk untuk liburan.
Di waduk waru turi kini telah dilengkapi aneka macam macam wisata dan hiburan, untuk wisata ada sungai buatan insan dan lokasinya penuh dengan pepohonan, makanya jikalau siang waduk waru turi kini ramai pengunjungnya. 


Kalau anda ingin mengadu nyali di wisata waduk gerak waru turi kini Ada flying fox ( tidak usah jauh-jauh ke gunung kelud atau ke klothok), sepeda air, bahtera air, bendungan teratai, mainan anak-anak, ada juga Kereta kelinci yang akan mengantar anda berkeliling menikmati keindahan dan keasrian sekitar Taman Wisata Waduk Gerak Waruturi. Pengunjung akan mencicipi aneka macam kesan yang sangat beragam, dan kini ada penambahan lagi ialah bak pemancingan yang sangat di gembari para pemancing mania, hehehehe.... ada juga bak renang, bak renang ini dilengkapi dengan air gelombang menyerupai dipantai dan bak renang ada yang khusus anak kecil dan dewasa,disana mendapatkan kursus renang bagi yang hobby renang sanggup eksklusif ke waduk waru turi, sanggup eksklusif menemu pelatih renang di bab ke sekertariatan dan di pungut biaya sekali ketemu Rp. 10.000,- per orang, juga dilengkapi dengan kamar mandi dan kamar ganti. dan bahkan ada warung ikan seger. Dahulu warung ini memproduksinya ikan seger nya dari ikan kali yang ada di waduk waru turi/sungai brantas. Warung ini siap membeli eksklusif ke pencari ikan di bendungan (waduk). Yang unik para pencari ikan ini tidak menggunakan pancing biasa, melainkan menggunakan jaring kecil pengganti mata pancing atau jaring besar. Untuk hiburanya biasanya setiap satu bulan sekali ada pertunjukan jaranan, ada lagi orkesan, atau band2 dari luar kota yang siap menggoyang masyarakat waduk waru turi.
Semenjak di resmikan menjadi wisata, masyarakat setiap masuk waduk waru turi diharap membayar pajak sebesar Rp. 2000,- perorang. Wah ... murahkan...?
Dan khusus buat masyarakat setempat untuk masuk ke waduk waru turi gampeng rejo tidak di pungut pajak sepeser pun.
Itulah sekilas perihal waduk gerak waru turi. Bila ada salah goresan pena atau kesamaan dalam goresan pena saya selaku admin minta maaf yang sebesar-besarnya.

Nasi Pecel Tumpang Khas Wong Kediri




Sak iki Kediri Bersemi Kembali, Ora mung wisata ne seng akeh sentra pembelanjaan ne yo ora kalah akeh e... .
artinya: Sekarang Kediri Bersemi Kembali, tidak cuma wisatanya yang banyak juga sentra pembelanjaan juga tidak kalah banyaknya.

Jika anda jalan-jalan ke Kota Kediri anda dapat melihat Wisata alam, Wisata hiburan dan tak lengkap mencoba masakan orisinil kas Wong Kediri, adalah Nasi Pecel Tumpang Khas Wong Kediri. Dan lebih nikmat lagi jikalau jalan-jalan waktu malam hari, tidak lengkap jikalau tidak berkunjung di Jalan Dhoho. Jalan Dhoho ini layaknya Jalan Marlboro di Yogyakarta, namun versi Kediri. Berbagai pertokoan berjajar sepanjang Jalan Dhoho. Ada toko pakaian, aneka kerajinan dan swalayan. Tidak lupa aneka macam masakan khas Kediri juga terpampang sepanjang jalan ini.

Nah, sehabis anda puas berbelanja, anda dapat istirahat sejenak di pinggir Jalan Dhoho sambil memesan nasi pecel tumpang pincuk. Sambil di sepanjang Jalan Dhoho.

Pecel tumpang Jalan Dhoho biasanya mulai digelar jam 03.00 sore sampai tengah malam. Jangan anggap bahwa pecel tumpang di sini disajikan di dalam ruangan lengkap dengan daerah duduk menyerupai apa yang kita bayangkan. Pembeli hanya disediakan tikar plastik atau karpet dan bebas menentukan daerah duduk lesehan. Boleh di depan pertokoan yang tutup, trotoar maupun di manapun di sepanjang Jalan Dhoho, asal tidak di tengah jalan..
hehehehe...

Para penjual pecel tumpang pun tidak mempunyai gerobak atau daerah khusus untuk penjualan. Mereka menggelar dagangannya di depan pertokoan dengan bermodalkan pikulan dan daerah seadanya. Walaupun daerah pedagang antara satu dengan lainnya saling berdekatan, namun mereka sama-sama laris dan mempunyai penggemar fanatik, Wih... kayak artis aja ya.. hehehehe. Para penikmat pecel tumpang fanatik itu seringkali tiba hanya untuk bersantai dan menikmati masakan khas Kediri ini.
 
Menu yang disajikan pun beragam, sesuai dengan selera pembeli. Ada yang suka dengan nasi pecel, nasi tumpang maupun nasi campur (campuran antara tumpang dan pecel). Cara penyajian sambal tumpang tak jauh beda dengan cara penyajian sambal pecel, adalah dengan nasi yang di atasnya di beri aneka lalapan atau sayur-mayur yang telah direbus terlebih dahulu kemudian disiram dengan sambal tumpang dan diberi peyek sebagai pelengkap, dapat peyek kacang atau peyek teri. Pecel tumpang ini disajikan di atas pincuk yang terbuat dari daun pisang. Anda dapat memakai sendok yang disediakan atau makan pakai tangan(muluk). Jika anda muluk anda tinggal minta kobokan untuk basuh tangan.
Tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk menikmati makanannya hanya mengeluarkan Rp. 5000,- anda sudah mendapat satu pincuk pecel tumpang, 1 gelas teh anget ato es teh dan sisanya dapat buat parkir. tidak mahal bukan?
 
Sambal tumpang terbuat dari tempe yang telah wangi (bosok). Tempe yang sudah membusuk ini dimasak di campur dengan aneka bumbu menyerupai lombok atau cabe, bawang, garam dan bumbu dapur lainnya. Sambal tumpang memang terbuat dari tempe bosok, namun jangan keburu jijik cobalah dulu rasanya jikalau telah matang, niscaya akan menciptakan anda ketagihan. Saya sudah mulai ketagihan nich. Yuk coba buruan....hehehehe

Sekian artikel dari saya perihal masakan khas e wong Kediri